HackeD By TeaM_CC :: 0x0 WAS HERE

Hacked By TeaM_CC :: 0x0 WAS HERE

Your Security breached ….
No security is perfect
Facebook.com/cyber.command0s

[+]Team_CC[+]
Posted in Knowledge Management Case | Leave a comment

Bagian 3

o Bagaimana keberhasilan organizational learning dan networking dalam menunjang atau hasil dari implementasi KM di organisasi
Keberhasilan penerapan organizational learning dan networking dalam menunjang atau hasil dari implementasi KM di Boeing bisa dikatakan cukup baik. Ini dapat terlihat dari budaya knowledge sharing yang terlaksana dengan baik, terutama pada proyek 777. Pimpinan Boeing selalu memotivasi para karyawannya dari semua tingkatan agar berani berbicara, menyampaikan pendapat atau saran, serta ikut berperan dalam pengambilan keputusan sehingga tercipta proses organizational learning pada setiap karyawan. Cara ini merupakan salah satu kunci sukses Boeing pada proyek 777.
Keberhasilan networking dalam menunjang implementasi KM di Boeing juga diperlihatkan pada proyek 777. Pesawat 777 adalah pesawat Boeing pertama yang dirancang seluruhnya secara terkomputerisasi melalui sistem Catia yang menghubungkan antar anggota tim proyek. Dalam Program 777, dua belas perusahaan yang berlokasi di 10 negara, dan 18 perusahaan amerika yang berlokasi di 12 negara bagian, dikontrak oleh Boeing untuk membantu produksi 777. Dalam pelaksanaan Knowledge Acquisition tersebut, dukungan infrastruktur networking terimplementasi dengan cukup baik sehingga mampu membantu kelancaran proyek 777 dengan maksimal.

o Berikan gambaran umum seperti apa bentuk dashboard knowledge management untuk lini-lini yang ada diperusahaan tersebut. (dengan gambar yang mendukung akan lebih baik)
Dashboard Knowledge Management pada Boeing adalah suatu Corporate Portal yang menyediakan semua informasi knowledge di dalam perusahaan.
Untuk lini level bawah, sebuah Corporate Portal berguna untuk menampilkan informasi informasi mengenai target, deadline, hingga perancangan dan proses perakitan pesawat pada proyek 777. Knowledge ini akan sangat berguna dalam pengembangan proyek agar berjalan lancar sesuai rencana.
Pada lini manajerial tingkat menengah, Corporate Portal dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bahan laporan untuk diberikan kepada Pimpinan tingkat atas sebagai pengambil keputusan. Para manajer menengah pun dapat menyebarkan knowledge yang bermanfaat bagi perusahaan dengan lebih terbuka melalui Corporate Portal.
Untuk lini Eksekutif tingkat atas, Corporate Portal dapat sangat berguna sebagai salah satu sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan. Melalui Corporate Portal ini pula, para pimpinan dapat berbagi knowledge kepada seluruh karyawan mengenai pencapaian, posisi, kondisi, hingga keadaan perusahaan terhadap para pesaingnya di dunia industri. Penyebaran knowledge seperti ini dapat mengembangkan kreativitas para karyawan sehingga mampu memberikan kontribusi maksimal kepada Boeing.

Posted in Boeing Case | Leave a comment

Bagian 2

1. Knowledge Yang Penting Bagi Perusahaan dan Dasarnya.
Beberapa knowledge yang penting bagi Boeing adalah:
1. Perancangan pesawat komersial yang lebih memenuhi kebutuhan dan selera pelanggan dibanding rancangan pabrikan lain (termasuk Airbus, pesaingnya dalam permainan duopoli industri pesawat).
2. Strategi-strategi dalam menjalankan bisnis inti yang sehat, kekuatan leverage (kemampuan melakukan lebih banyak hal dengan sumber daya yang lebih sedikit) terhadap produk dan jasa baru serta membuka wilayah/pasar yang baru serta potensial.
3. Penerapan budaya Sharing Knowledge dan peran serta karyawan dalam pengambilan keputusan di lingkungan perusahaan yang terintegrasi melalui proyek Boeing 777.

I. Perancangan Pesawat.
Seperti diketahui, salah satu kunci dalam memenangkan persaingan industri adalah dengan menarik lebih banyak pelanggan melalui produk yang dihasilkan. Untuk menarik lebih banyak pelanggan, perusahaan perlu memahami apa yang dicari dan dibutuhkan para pelanggan, untuk kemudian menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan pasar. Berdasarkan pada kenyataan tersebut, salah satu Knowledge yang penting bagi Boeing adalah Knowledge pada penciptaan produk, dalam hal ini pesawat terbang. Pesawat buatan Boeing terbukti dapat menarik lebih banyak pelanggan dibanding pesawat buatan perusahaan lain. Boeing mengembangkan model-model yang sukses di pasaran yaitu Boeing 737, Boeing 757, dan Boeing 767 pada tahun 1990-an. Kesemuanya itu menghasilkan keuntungan yang luar biasa bagi Boeing hingga pada tahun 1995 Boeing mulai mengenalkan Boeing 777 yang menjadikan Boeing sebagai produsen pesawat jet komersial yang paling berhasil.
Kunci efisiensi dari model 777 adalah pada sayapnya. Sayap 777 sangat panjang dan kurus sehingga cukup kuat untuk mendukung model pesawat yang jauh diperbesar. Boeing 777 adalah pesawat pertama yang dirancang sepenuhnya oleh komputer.
Selama fase desain 777, lima orang wakil presiden bertemu secara teratur setiap selasa pagi dalam sebuah rapat kecil di markas perusahaan di Seattle, WA. Dari hasil itulah banyak pendapatan yang masuk dari layanan Boeing 777 karena banyaknya fitur yang dimasukkan dalam desain 777 sehingga memperoleh 3 pencapaian program yaitu interior pesawat, desain pesawat dan manufaktur pesawat.
Knowledge perancangan pesawat pada Boeing ini termasuk knowledge yang penting untuk terus dijaga dan dikembangkan agar tetap bisa menjaga keunggulan atas pesaingnya.

II. Strategi Menjalankan Bisnis.
Dalam menjalankan bisnisnya, Boeing menerapkan strategi kekuatan leverage, yaitu kemampuan melakukan lebih banyak hal dengan sumber daya yang lebih sedikit. Contohnya adalah pada produksi pertama Jet Boeing 707 pada tahun 1958. Hanya dengan bantuan pemerintah, Boeing mampu membuat pesawat yang menjadi terobosan besar dalam sejarah penerbangan komersial, sehingga dijadikan landasan dalam mempertahankan model jet berikutnya.
Boeing juga menerapkan strategi untuk membuka wilayah ataupun pasar yang baru dan potensial. Pengembangan Boeing 707 pun diproduksi menjadi 2 jenis pesawat jet, yaitu untuk kepentingan militer dan penerbangan komersial.
Dalam memproduksi produk barunya, perusahaan ini cukup berani mengambil resiko untuk dipertaruhkan. Seperti pada proyek pengembangan Boeing 747 misalnya. Pengembangan 747 dipertaruhkan oleh Boeing dengan menginvestasikan hampir seluruh total kekayaan Boeing dalam proyek 747 tersebut. Hal ini menjadikan Boeing berada di ambang kebangkrutan. Dalam jangka panjang, investasi besar-besaran Boeing terhadap 747-nya ternyata menuai keuntungan yang luar biasa dan memaksa pesaingnya yaitu Lockheed dan McDonnel Douglass tertinggal jauh dibelakang dan akhirnya mundur dari persaingan.
Pada tahun 1997, Boeing menjalankan strategi akuisi untuk memperkuat posisi bisnisnya dengan membeli McDonnell Douglas seharga USD 14 milyar sehingga menjadikan Boeing sebagai produsen pesawat terbang terbesar di dunia.
Strategi-strategi menjalankan bisnis seperti ini merupakan knowledge penting bagi Boeing dalam menjaga perusahaan untuk tetap eksis dan bahkan untuk memenangi persaingan di industri pembuatan pesawat terbang.

III. Penerapan Budaya Sharing Knowledge dan Gagasan.
Penerapan knowledge ini dimulai ketika Boeing mengerjakan proyek 777 yang merupakan proyek terbesar setelah proyek 747. Pada proyek 777, para manajer Boeing selalu memotivasi para pekerjanya dari semua tingkatan agar berani berbicara, menyampaikan pendapat atau saran, serta ikut berperan dalam pengambilan keputusan.
Tim yang bertanggung jawab atas proyek 777 terdiri dari sekelompok 5 wakil presiden yang dipimpin oleh Condit. Selama tahap perancangan 777, Para pimpinan Boeing mengadakan pertemuan setiap minggunya yang disebut ”Muffin Meeting”. Dalam pertemuan ini tidak ada susunan agenda, pembatasan waktu, ataupun pemungutan suara. Pertemuan ini diadakan untuk mendiskusikan masalah project 777 dengan dipimpin oleh Condit sendiri secara informal, dan mempersilakan setiap pimpinan untuk mengungkapkan ide masing-masing. Dengan gaya santai dan saling terbuka antar pimpinan seperti ini, Condit percaya bahwa semangat kerja dapat meningkat sehingga dapat meningkatkan pula produktivitas kerja.
Knowledge pada gaya kepemimpinan dan manajemen Boeing ini juga termasuk knowledge penting yang perlu dipelihara serta dikembangkan demi peningkatan produktivitas secara konsisten.

2. Aspek Pengaruh Lintas Budaya Dalam Perusahaan.
Setelah Boeing mengakuisisi McDonnell-Douglas pada tahun 1997 menjadikan Boeing sebagai perusahaan manufaktur pesawat terbang sipil komersial terbesar di dunia mengalahkan rival utamanya dalam industri sejenis yaitu Airbus.
Dalam hal tersebut tidak terdapat pengaruh lintas budaya dikarenakan baik Boeing maupun McDonnell-Douglass berasal dari negara yang sama yaitu Amerika Serikat dan tentu saja McDonnell-Douglass yang beradaptasi dengan budaya kerja Boeing dikarenakan McDonnell-Douglass di beli oleh Boeing bukan merger dengan Boeing sehingga Boeing memegang peran besar dalam pengaturan perusahaan dan manajerialnya.
Sharing KM dalam Boeing di mulai dengan memberdayakan para karyawan Boeing untuk turut serta berperan menyumbangkan kontribusinya dalam membangun mega proyek 777 dan pada akhirnya kontribusi mereka berhasil dengan luar biasa yang dapat dilihat dari revenue penjualan Boeing 777 mengalahkan rival sejawat Boeing yaitu Airbus.

Posted in Boeing Case | Leave a comment

Bagian 1

1. Latar Belakang Perusahaan Pesawat Terbang Boeing.
Pembuatan pesawat komersial merupakan industri beresiko yang sangat besar dimana kegagalan tidak termasuk dalam pengecualian. Jumlah pembuat pesawat jet komersial yang semula ada 4 pada awal tahun 1980 (Boeing, McDonnell Douglass, Airbus dan Lockheed) berkurang menjadi 2 yaitu Boeing dan Airbus yang memainkan duopoli dalam pembuat pesawat jet komersial.
Sejarah perusahaan Boeing dapat dibagi menjadi dua periode berbeda yaitu era piston dan the let age. Pada era piston, Boeing memproduksi pesawat-pesawat militer/tempur yang digunakan pada tahun 1920-an dan 1930-an dan pesawat pembom selama perang dunia II. Selama jet age yang dimulai sejak tahun 1950-an Boeing telah menjelma menjadi produsen pesawat komersial terbesar di dunia.
Visi Boeing untuk tahun 2016 adalah “People working together as one global company for Aerospace leadership” yang dapat diartikan sebagai tempat orang-orang untuk bekerja sama dalam sebuah perusahaan global untuk memimpin dunia penerbangan. Untuk mencapai visi tersebut, Boeing memiliki strategi-strategi yaitu menjalankan bisnis inti yang sehat, kekuatan leverage (kemampuan melakukan lebih banyak hal dengan sumber daya yang lebih sedikit) terhadap produk dan jasa baru serta membuka wilayah/pasar yang baru serta potensial.
Jet pertama yang diproduksi Boeing adalah 707 dibuat pada tahun 1958 yang merupakan terobosan besar dalam sejarah penerbangan komersial. Dengan bantuan dari pemerintah dalam pengembangan Boeing 707 diproduksi menjadi 2 jenis pesawat jet yaitu untuk kepentingan militer dan penerbangan komersial. Produksi 707 menguntungkan bagi Boeing dan hal tersebut dijadikan landasan dalam memeprtahankan model jet berlorong tunggal sempit berikutnya yaitu 727 dan 757.
Boeing 747 diperkenalkan pada tahun 1970. Perkembangan 747 dipertaruhkan oleh Boeing dengan menginvestasikan hampir seluruh total kekayaan Boeing dalam proyek 747 tersebut. Hal ini menjadikan Boeing berada di ambang kebangkrutan. Boeing melakukan penghematan dalam rangka menanggulangi resesi yang dibarengi dengan inefisiensi produk dan meningkatnya jumlah biaya.
Dalam jangka panjang, investasi besar-besaran Boeing terhadap 747-nya ternyata menuai keuntungan yang luar biasa dan memaksa pesaingnya yaitu Lockheed dan McDonnel Douglass tertinggal jauh dibelakang dan mulai keluar dari pasar.
Boeing mengembangkan model-model yang sukses di pasar kembali yaitu Boeing 737 pada tahun 1969, Boeing 757 pada tahun 1982, dan Boeing 767 pada tahun 1990-an. Kesemuanya itu menghasilkan keuntungan yang luar biasa bagi Boeing. Dan pada tahun 1995 Boeing mulai mengenalkan Boeing 777.
Pada tahun 1997, Boeing membeli McDonnell Douglas seharga USD 14 milyar sehingga menjadikan Boeing sebagai produsen pesawat terbang terbesar di dunia. Menyusul mergernya dengan McDonnell Douglass, Boeing masih memiliki saingan yang tersisa yaitu Airbus yang menguasai 45% pasar penjualan pesawat terbang komersial.
Kasus dimulai ketika Boeing mengerjakan proyek 777 yang merupakan proyek terbesar setelah proyek 747 dengan biaya pengembangan USD 6,3 milyar serta jumlah karyawan yang ditugaskan hampir 10.000 orang yang bekerja di pabrik Boeing di Everett dekat Seattle, Washington.
Posisi keuangan Boeing pada tahun 1990 sangatlah kuat, tetapi dalam pengembangan proyek 777 sangat beresiko. Resiko kegagalan dapat memicu irreversible define dan mengancam perusahaan Boeing dimasa depan.
Untuk mengelola resiko pabrik dalam mengembangkan pesawat baru yang baru pertama kali mendapat jumlah pesanan yang paling minimum dari operator penerbangan komersial di seluruh dunia, CEO Boeing Frank Schrontz diharapkan telah memperoleh setidaknya 100 insial order pemesanan Boeing 777 sebelum proyek pengembangan Boeing 777 dimulai sebagai akibat dari lemahnya kondisi keuangan Boeing dan semakin meningkatnya daya saing Airbus di pasaran pesawat jet komersial. Kasus ini berfokus pada upaya Condit (CEO Boeing setelah Schrontz) dalam keberhasilan pengembangan proyek Boeing 777, dampak pembuatannya serta terhadap peningkatan posisi kompetetif relatif terhadap saingan tunggalnya yaitu Airbus.
Dari awal, desain Boeing 777 cukup fleksibel untuk mengakomodasi turunan jetliners. Karena semua turunan dari model tertentu bersama pemeliharaan, framing, serta prosedur operasi, suku cadang dan komponen dikarenakan derivatif semacam itu memungkinkan operator jasa penerbangan melayani pelanggan dengan pasar yang berbeda dengan biaya yang lebih rendah.
Kunci efisiensi dari model 777 adalah sayapnya. Sayap 777 sangat panjang dan kurus sehingga cukup kuat untuk mendukung model pesawat yang jauh diperbesar. Boeing 777 adalah pesawat pertama yang dirancang sepenuhnya oleh komputer.
Catia adalah program komputer canggih Boeing yang dibeli dari Dasault Aviation Perancis yang merupakan produsen pesawat tempur. Sistem desain digal Catia memiliki 5 buah keuntungan yaitu menyediakan kepada para insinyur 100% visualisasi yang memungkinkan untuk diputar zoom dan untuk mengenali bagian geometris dalam rangka untuk menyoroti interferensi. Kedua, Catia diberi nilai numerik untuk setiap gambar pada layar, dengan demikian membantu insinyur dalam menemukan gambar-gambar yang berhubungan bagian-bagian dan komponen, menggabungkan mereka bersama-sama, dan memeriksa yang tidak kompatibel. Ketiga, untuk membantu pelanggan Boeing melayani 777, sistem desain simulasi komputer menciptakan sebuah figur manusia, Catia memainkan peran layanan yang masuk ke dalam gambar tiga dimensi dan menunjukkan para insinyur apakah bagian yang berguna dapat masuk dan diakses. Keempat, penggunaan 777 Catia oleh semua tim desain di AS, Jepang, Eropa, dan tempat lainnya sesaat memfasilitasi komunikasi antara Boeing dan subkontraktor dan memastikan sering pembaruan desain. Dan kelima, Catia menyediakan 777 perakitan pekerja dengan grafis yang ditingkatkan lewat narasi kerja yang mana instruksi mereka terima menunjukkan secara eksplisit di layar tentang apa yang harus mereka kerjakan.
Aspek tambahan dari program 777 ini adalah pemberdayaan pekerja di jalur perakitan. Manager pabrik mendorong para pekerja untuk bicara, memberikan saran dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Selain itu pekerja juga diberdayakan untuk membanding putusan yang dikeluarkan oleh manajemen.
Tim yang bertanggung jawab atas proyek 777 oleh sekelompok 5 wakil presiden yang dipimpin oleh Condit. Selama fase desain 777, lima orang wakil presiden bertemu secara teratur setiap selasa pagi dalam sebuah rapat kecil di markas perusahaan di Seattle, WA. Dari hasil itulah banyak pendapatan yang masuk dari layanan Boeing 777 karena banyaknya fitur yang dimasukkan dalam desain 777 sehingga memperoleh 3 pencapaian program yaitu interior pesawat, desain pesawat dan manufaktur pesawat.
Melihat kebelakang pada proyek 777 menjadikan Boeing sebagai produsen pesawat jet komersial yang paling berhasil. Ketika pertama kali diluncurkan pada 1995, penjualan Boeing 777 lebih banyak 2 kali lipat daripada penjulana MD11s yang disampaikan oleh McDonnell Douglas serta lebih besar dibandingkan penjualan gabungan antara Airbus A330s dan A340s. Sebuah survei pada maskapai penerbangan di Eropa terhadap 6000 penumpang menunjukkan bahwa 3 dari 4 penumpang menyukai bepergian dengan menggunakan Boeing 777 daripada menggunakan Airbus A330s atau A340s.

2. Keadaan dan Peran Perusahaan Di Ekonomi Global.
Perusahaan Boeing memegang peranan yang sangat penting bagi industri pesawat terbang di ekonomi global. Bersama perusahaan pesaingnya, Airbus, Boeing memainkan duopoli dalam industri pembuatan pesawat jet komersial.
Peran besar boeing dalam pengembangan industri persawat komersial di dunia dapat dilihat dengan diciptakannya produk yang bersifat global dan digunakan hampir di seluruh dunia. Dalam memproduksi 777, Boeing bekerja sama dengan 12 perusahaan internasional yang berlokasi di 12 negara, dan 18 perusahaan AS yang berada di 12 negara bagian. Di antara perusahaan pemasok asing ada yang berada di Jepang, Britania, Australia, Italia, Korea, Brasil, Singapura, dan Irlandia; di antaranya subkontraktor utama dari AS yaitu perusahaan Grumman Rockwell (kemudian bergabung dengan Boeing), Honeywell, United Technologies, Bendix dan korporasi Sunstrand. Dari semua yang berpartisipasi, Jepang memegang peranan terbesar. Boeing menggunakan subkontraktor global sebagai salah satu alat pemasaran juga.
Program 777 dari Boeing merupakan sebuah proyek besar setelah selesainya proyek 747. Total biaya pengembangan 777 diperkirakan sekitar $ 6,3 miliar dan jumlah karyawan yang ditugaskan untuk proyek ini mencapai hampir 10.000 orang. Keputusan untuk mengembangkan proyek 777 didasarkan pada perkiraan kebutuhan pasar akan penerbangan di masa depan. 777 merupakan pesawat jet Boeing pertama yang sepenuhnya diciptakan dengan komputer. Secara historis, Boeing sebagai sebuah pesawat baru dirancang dengan dua cara: gambaran di kertas dan pemodelan dengan ukuran sebenarnya yang disebut mock-up. Penggambaran di kertas bersifat dua dimensi dan karena itu tidak cukup untuk menjelaskan pembangunan kompleks tiga dimensi pesawat.
Boeing 777 dibangun dengan Catia (Computer aided three dimensional, interactive application), sebuah program komputer canggih yang dibeli dari Dassault Aviation, perusahaan perancang pesawat tempur asal Perancis. IBM meningkatkan program untuk dapat memanipulasi gambar dengan baik, menyediakan Boeing delapan komputer mainframe terbesar, dan menghubungkan komputer mainframe ke 2.200 terminal yang mendistribusikan bagian dari Boeing 777 di antara tim. Program menunjukkan layar bagaimana bagian dan komponen bekerja bersama sebelum proses manufaktur sebenarnya ditempatkan pada posisinya.
Beberapa hal terbaik dari Boeing 777 yang menginspirasi akan rancangan pesawat komersial yang ada di pasaran adalah :
a. Konfigurasi yang fleksibel
Boeing 777 menawarkan fleksibilitas konfigurasi yang telah disempurnakan. Pada tahun 1992, Pada tahun 1992, the Industrial Design Society of America memberikan Boeing sebuah penghargaan untuk pembangunan kabin penumpangg 777, menghargai interior pesawat untuk pertama kalinya.
b. Design Digital
Catia membantu insinyur mengidentifikasi lebih dari 10.000 gangguan yang tidak terdeteksi hingga perakitan, atau sampai sesudah dikirimkan. Mengurangi kebutuhan untuk merekayasa ulang, merencanakan ulang, memperbaruhi dan mempermudah proses penyesuaian, upaya inovatif Boeing diakui lagi. Pada tahun 1993, Lembaga Smithsonian menganugerahkan Boeing 777 dengan penghargaan tahunan Computerworld untuk kategori manufaktur.
c. Pemberdayaan
Para pekerja perakitan Boeing 777 mengungkapkan tingkat tinggi kepuasan kerja di bawah program baru. Sekarang pekerja pabrik diperlakukan lebih baik dan dimotivasi untuk mengungkapkan gagasan. Seorang juru bicara serikat pekerja melaporkan bahwa di bawah program 777, manajer cenderung untuk menanggapi masalah sebagai kesempatan untuk belajar dari kesalahan daripada harus saling menyalahkan. Perwakilan serikat pekerja menambahkan, di bawah program 777, manajer lebih menghargai hak-hak pekerja melalui kesepakatan tawar-menawar.

3. Fitur Yang Digunakan Dalam Hal Dukungan Teknologi dan Implementasi Knowledge Management.
Boeing menerapkan teknologi dan manajerial yang mana desain, manufaktur, perakitan, perevitalisasian sistem produksi rekayasa peawat terbang sudah ketinggalan zaman, dan memperbarui manufaktur Boeing sehingga tahan panas dan bisa mentolerir suhu hingga 3,000 derajat yang digunakan oleh para pembuat mesin dalam rangka revolusi pembuatan mesin avionik. Meningkatkan penggunaan semikonduktor oleh produsen pesawat, memfasilitasi miniaturisasi dari kokpit, instrumen, dan lebih penting, meningkatkan penggunaan komputer untuk komunikasi pesawat.
Penggunaan komputer berkontribusi sebagai tambahan untuk desain, pembuatan dan perakitan pesawat model baru. Dengan sayap yang cukup besar untuk mendukung pesawat membentang dengan lebih besar, design mesin menawarkan berbagai modifikasi lain dalam desain dasar 747. Sistem manajemen dek penerbangan yang disesuaikan suhu kabin, menguasai sistem alamat publik, dan dipantau dalam hal persediaan makanan dan minuman, konfigurasi interior (rencana tata letak) dari pesawat. Untuk dapat mengkonfigurasi ulang pesawat dengan cepat untuk pasar yang berbeda dari berbagai rentang perjalanan dan penumpang.
Pada pesawat jet komersial yang standar, toilet dan bar semua dilepas di masa lalu, tetapi terbatas pada posisi tetap dimana struktur lantai utama diperkuat untuk mengakomodasi beban yang berat. Sebaliknya perbaharuan desain pada komponen seperti kapal dan toilet dapat diposisikan di mana saja dalam beberapa rancangan ke dalam kabin oleh upaya bersama Boeing dan insinyur. Demikian pula, rancangan fleksibel 777 memungkinkan operator untuk meningkatkan jumlah kursi kombinasi serta mengkonfigurasi ulang pengaturan tempat duduk dengan cepat. Menghasilkan konfigurasi yang fleksibel, pada gilirannya penghematan yang cukup besar; maskapai tidak lagi diperlukan untuk mengambil interior pesawat dari layanan untuk jangka waktu tertentu dalam rangka untuk melakukan konfigurasi ulang interior Boeing memperkenalkan bersama desain kokpit pesawat 747/777 yang memungkinkan para pelanggan untuk menggunakan satu pilot untuk kedua jenis pesawat sebagai penghematan biaya yang signifikan. Selain mendesak maskapai penerbangan Boeing untuk meningkatkan penggunaan avionik untuk hiburan dalam penerbangan sebagai akibatnya kabin dilengkapi fasilitas hiburan yang terkomputerisasi keseluruhannya. Penggunaan gabungan komputer dan monitor video yang fitur film, program video, dan permainan komputer interaktif. Penumpang juga disediakan sistem suara digital sebanding dengan home stereo paling maju yang tersedia, Dan Sekitar 40 persen dari total 777 kapasitas komputer dicadangkan untuk penumpang di cabin.
Boeing 777 adalah yang pertama terbang dengan kabel pesawat FBW. Pesawat dikendalikan oleh perintah pilot pemancar ke permukaan dan dapat dipindah-pindahkan (kemudi, flaps, dll) secara elektrik, bukan secara mekanis. Artistik dalam Boeing 777 sebagian untuk memuaskan para pelanggan maskapai penerbangan, dan sebagian dalam menunjukkan kepemimpinan dalam teknologi penerbangan.
Kunci efisiensi 777 desain adalah sayap. Yang pertama 777 adalah pesawat jet Boeing yang dirancang sepenuhnya oleh komputer, pesawat baru yang dirancang dalam dua cara: kertas gambar dan ukuran penuh model yang disebut mock-up. Kertas gambar dua dimensi dan karena itu tidak cukup untuk menjelaskan pembangunan kompleks. Tiga dimensi pesawat penuh mock-up menjadi solusi sebagai cadangan untuk gambar. Desain. Komputer digunakan dengan sukses dalam pembuatan mobil, konstruksi bangunan, mesin produksi dan beberapa industri lain. Penerapannya pada pembuatan pesawat komersial di Amerika Serikat dan di Eropa, insinyur desain digital mencatat “keuntungan besar” dari aplikasi komputer tersebut.
Dengan mock-up, memiliki tiga keunggulan pada tiga tingkat detail untuk memeriksa bagian dan tidak ada di antara keduanya. Dengan Catia (Computer aided tiga dimensi, interaktif ) berguna dalam pengembangan pesawat.
French Catia adalah sebuah program komputer yang canggih Boeing dibeli dari Dassault Aviation, Perancis meningkatkan program untuk meningkatkan manipulasi gambar, disediakan Boeing yaitu computer dalam delapan dari komputer mainframe terbesar, dan menghubungkan komputer mainframe ke 2.200 terminal yang didistribusikan.program perangkat lunak pada layar persis bagaimana dan komponen bagian cocok bersama sebelum proses manufaktur sebenarnya mengambil tempat Catia diberi nilai numerik untuk setiap gambar pada layar dengan demikian membantu insinyur menemukan gambar-gambar yang berhubungan bagian-bagian dan komponen, menggabungkan mereka bersama-sama, dan memeriksa yang tidak kompatibel.
Dari kesimpulan dalam penggunaan fitur yang digunakan oleh boeing yaitu tidak hanya tertuju pada perbaikan desain pesawat tetapi juga pada perbaikan dan pengembangan teknologi pada pesawat yang dirancang dan menunjukkan perkembangan teknologi yang signifikan pada perusahaan Boeing.
Fitur yang digunakan dalam hal dukungan teknologi dan implementasi Knowledge Management antara lain sebagai berikut:
a. Tim Perancangan Desain atau Design-Build Team (DBT) melalui Catia.
Dalam project Boeing Program 777, sekitar 30 tim tingkatan atas dan lebih dari 230 tim perancangan desain dari level di bawahnya bekerja secara bersama-sama. Semua anggota tim saling terhubung melalui Catia (Computer Aided Three dimensional Interactive Application).
b. Budaya dan Pemberdayaan Karyawaan.
Salah satu aspek implementasi dalam hal Knowledge Management pada Boeing adalah Pemberdayaan Karyawan dengan budaya kerja Open Management atau Manajemen Terbuka. Para manajer Boeing selalu memotivasi para pekerjanya dari semua tingkatan agar berani berbicara, menyampaikan pendapat atau saran, serta ikut berperan dalam pengambilan keputusan.
c. Gaya Kepemimpinan dan Manajemen.
Selama tahap perancangan 777, Para pimpinan Boeing mengadakan pertemuan setiap minggunya yang disebut ”Muffin Meeting”. Dalam pertemuan ini tidak ada susunan agenda, pembatasan waktu, ataupun pemungutan suara. Pertemuan ini diadakan untuk mendiskusikan masalah project 777 dengan dipimpin oleh Condit sendiri secara informal, dan mempersilakan setiap pimpinan untuk mengungkapkan ide masing-masing. Dengan gaya santai dan saling terbuka antar pimpinan seperti ini, Condit percaya bahwa semangat kerja dapat meningkat sehingga dapat meningkatkan pula produktifitas kerja.

Posted in Boeing Case | Leave a comment

Personal Assignment 4

1. Jelaskan beda dari 3 knowledge goal yang ada (Stretegic, Operational, Normatif)
Jawab:
– Strategic knowledge goal adalah cara-cara pendekatan strategis yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk mengaplikasikan knowledge management di organisasi tersebut, dengan mengacu kepada normative goal yang telah ditentukan oleh organisasi tersebut.
Contoh dari strategic goal adalah pemakaian tool pendukung dalam pelaksanaan knowledge management sesuai dengan tujuan yang telah disepakati.
– Operational knowledge goal adalah tindakan-tindakan yang dilakukan agar pelaksanaan knowledge management tersebut tetap berlangsung/berjalan dalam dalam tujuan knowledge yang telah disepakati. Selain itu, operational goal juga meliputi usaha-usaha yang dilakukan agar sesuai dengan apa yang telah direncakan oleh organisasi sebelumnya.
Contohnya adalah pengawasan terhadap pelaksanaan knowledge management, dan juga sharing informasi antar karyawan di suatu organisasi mengenai knowledge management, dengan harapan agar melalui proses tersebut, pelaksanaan knowledge management dapat lebih baik dan tujuan dari organisasi dapat tercapai.
– Normative knowledge goal adalah pendefenisian, penentuan, pengidentifikasian tujuan-tujuan, dan pembuatan kesepakatan dari knowledge yang akan dicapai oleh suatu organisasi yang ditunjukkan dalam suatu visi dan misi knowledge. Normative knowledge goal merupakan garis besar dan rancangan dari knowledge yang akan dicapai organisasi, sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut.
Contoh dari normative knowledge goal adalah penentuan aturan-aturan tertulis di suatu organisasi, yang akan dijadikan garis besar pengaplikasian knowledge oleh seluruh orang-orang yang terlibat dalam organisasi tersebut.

2. Jelaskan perbedaan antara knowledge identification dan knowledge acquisition.
Jawab:
– Knowledge Indentification adalah proses dimana perusahaan mulai mencoba melihat apa saja knowledge yang sudah dimiliki oleh perusahaan. Jadi perusahaan akan mencoba menginventarisir knowledge-knowledge yang sudah dimiliki oleh perusahaan tersebut. Proses ini dijadikan sebagai titik awal untuk melihat apa yang kita punya. Ini merupakan dasar melihat apa saja yang nantinya akan di manage di dalam perusahaan dalam artian knowledge.
– Knowledge Acquisition adalah proses pengadopsian knowledge management dari luar organisasi, karena dianggap diperlukan oleh organisasi tersebut, dan mungkin disebabkan karena pengelolaan knowledge di organisasi tersebut masih sangat lemah/kurang, sehingga dianggap perlu untuk mengadopsi knowledge mamagement dari organisasi lain yang sejenis.

3. Jelaskan beda dari 3 pendekatan dalam knowledge identification (Struktural, Activities, Behavioral).
Jawab:
– Structural muncul dari struktural organisasi atau biasanya hadir dalam bentuk tatanan, aturan dan standar. Pendekatan struktural dilakukan dengan cara menganalisa knowledge yang terdapat di organisasi berdasarkan aspek struktural untuk melihat apa saja yang dibutuhkan dalam hal knowledge dari setiap struktur pekerjaan.
– Activities knowledge ini sering disebut juga function knowledge karena yang digambarkan disini lebih menggambarkan fungsi orangnya. Jadi disini lebih detail ke secara aktifitas dalam mengerjakan setiap pekerjaan atau dalam menjalankan fungsinya.
– Behavioral adalah pendekatan-pendekatan yang dilakukan berdasarkan budaya-budaya kerja yang dimiliki oleh suatu organisasi.

4. Jelaskan bagaiman cara menghasilkan fitur dengan melihat dari knowledge goal dan knowledge identification.
Jawab:
– Mengidentifikasi apa yang menjadi goal dari organisasi tersebut.
– Membandingkan hasil identifikasi yang diperolah dengan organisasi lainnya yang serupa.
– Menciptakan kondisi yang baik untuk knowledge oriented strategic target operasional.
– Mengoptimalkan infrastruktur knowledge management.

5. Apa itu knowledge map ? berikan contohnya ? Untuk tipe knowledge seperti apa (lihat pertanyaan nomor 3) yang cocok untuk knowledge map, berikan penjelasannya.
Jawab:
Vail (1999) mendefinisikan knowledge map sebagai tampilan visual tentang hubungan dan informasi yang tertangkap, yang memungkinkan komunikasi yang efisien dan pembelajaran pengetahuan (learning of knowledge) oleh pengamatnya dengan berbagai latar belakang dan pada berbagai tingkat kerincian. Knowledge Map adalah bantuan navigasi untuk informasi eksplisit/terkodifikasi dan pengetahuan tacit/tidak terkodifikasi. Knowledge Map juga dijadikan sebagai inventori dan evaluasi aset pengetahuan dan intelektual organisasi.
Pemetan knowledge cocok dilakukan terhadap tipe knowledge activities, karena pemetaan knowledge dilakukan berdasarkan fungsi kerja.

Posted in Personal Assignment | Leave a comment

Personal Assignment 3

1. Apa beda tacit knowledge dan explisit knowledge
Jawab:
Pengetahuan dapat dibagi menjadi 2 yaitu Tacit dan Explicit Knowledge.
– Tacit Knowledge adalah pengetahuan dalam bentuk know-how, pengalaman, skill, pemahaman maupun rules of thumb. Tacit knowledge adalah model untuk memahami dunia dalam bentuk konsep, diekspresikan dalam bentuk teori, dan pengalaman yang dimilikinya. Tacit knowledge merupakan pengetahuan manusia yang masih dalam bentuk konsep pemikiran mereka sendiri dan belum diolah untuk diaplikasikan dan belum dimodifikasi.
– Explicit Knowledge adalah pengetahuan yang tertulis, terarsip, tersebar, dan bisa dipergunakan sebagai bahan pembelajaran untuk orang lain. Explicit knowledge merupakan bentuk untuk memahami dunia dalam bentuk keahlian atau kognitif, diekspresikan dalam bentuk sistem, peraturan-peraturan, prosedur-prosedur dan tata cara kerja yang dipahaminya. Berbeda dengan tacit, dalam explicit pengetahuan di dapat dengan mengumpulkan, menghubungkan dan mengolah informasi-informasi yang diperoleh agar dapat dimodifikasikan menjadi suatu sistem dan peraturan-peraturan.

2. Bagaimana proses transfer diantara kedua knowledge tersebut pada orang-orang yang ada di organisasi
Jawab:
Terdapat 4 proses dalam transfer sebuah pengetahuan yaitu melalui socialization, externalization, combination dan internalization.
Socialization adalah proses transfer diantara orang-orang dengan cara percakapan, dalam hal ini terjadi transfer dari tacit knowledge ke tacit knowledge.
Externalization yaitu proses transfer dari tacit knowledge ke explicit knowledge (misal penulisan buku, jurnal, majalah, dll).
Combination adalah proses transfer dari explicit knowledge ke explicit knowledge (misal merangkum sebuah buku).
Internalization adalah proses transfer dari explicit knowledge ke tacit knowledge (misal guru mengajar di kelas).
Proses Knowledge Transfer berlangsung berulang-ulang membentuk suatu siklus. Hal ini menyebabkan knowledge terus berkembang dari waktu ke waktu.

3. Jelaskan beda dan struktur perubahan dari data, informasi dan knowledge
Jawab:
– Data adalah sekumpulan fakta-fakta yang masih belum diolah sehingga belum memiliki arti bagi penerimanya.
– Informasi adalah hasil dari pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan memiliki fungsi dalam pengambilan keputusan yang dirasakan akibatnya secara langsung pada saat itu atau pada saat mendatang.
– Knowledge adalah informasi yang kontekstual, relevan dan dapat dilakukan. Secara sederhana, knowledge adalah informasi yang dilakukan.

4. Jelaskan beda, maksud dan isi dari 3 model dasar Knowledge Management (People, Process dan Technology)
Jawab:
– People sebagai knowledge manager/document control. Dalam hal ini people berperan sebagai pengatur pengetahuan dan kontrol terhadap dokumen.
– Process sebagai aturan penunjang sistem KM.
– Technology sebagai infrastruktur yang diperlukan serta prioritas kebutuhan user atas fitur-fitur KM.

5. Jelaskan core process dari KM
Jawab:
Enam core process dari Knowledge Management
1. Identifikasi pengetahuan (Knowledge Identification) yaitu Menganalisa dan mendeskripsikan environment knowledge organisasi. Mengidentifikasi pengetahuan eksternal berarti menganalisa dan menjelaskan lingkungan pengetahuan perusahaan. Manajemen pengetahuan efektif untuk itu harus memastikan, menjamin cukup kejelasan eksternal dan internal, dan menolong pegawai untuk menemukan apa yang mereka butuhkan.
2. Perolehan pengetahuan (KnowledgeAcquisition) yaitu Perusahaan mendapatkan bagian-bagian penting dari knowledge dengan cara mengambil sumber-sumber eksternal. Perusahaan dapat juga membeli pengetahuan yang mereka tidak dapat kembangkan untuk diri mereka sendiri dengan merekrut ahli atau memperoleh inovasi/pembaharuan perusahaan teristimewa lainnya.
3. Perkembangan pengetahuan (Knowledge Development) yaitu Pengembangan atau pertumbuhan pengetahuan adalah blok pembangun yang melengkapi/ menyempurnakan perolehan pengetahuan. Fokusnya adalah menghasilkan pengetahuan baru, produk baru, ide lebih baik, dan proses lebih efisien. Pengembangan/pertumbuhan pengetahuan meliputi semua usaha manajemen yang secara sadar/disengaja diarahkan untuk menghasilkan kemampuan yang belum dihadirkan dalam organisasi, atau yang belum tersedia baik di dalam atau luarnya.
4. Pembagian dan distribusi pengetahuan (Knowledge Sharing/distribution) yaitu Menganalisa peralihan, knowledge dari individu ke group atau organisasi.Pembagian dan distribusi pengetahuan dalam organisasi adalah prasyarat penting untuk menyusun/membentuk informasi atau pengalaman terisolasi dalam sesuatu yang seluruh organisasi dapat gunakan. Distribusi pengetahuan adalah proses pembagian dan penyebaran pengetahuan yang telah dihadirkan, disajikan dalam organisasi.
5. Pemanfaatan pengetahuan (Knowledge Utilization) yaitu Untuk memastikan knowledge dalam organisasi saat ini diaplikasikan secara produktif untuk keuntungan perusahaan. Titik keseluruhan manajemen pengetahuan adalah untuk memastikan pengetahuan hadir dalam organisasi dipakai secara produktif untuk keuntungan organisasi itu.
6. Penyimpanan pengetahuan (Knowledge Retention) yaitu Proses untuk memilih, menyimpan, dan secara teratur mengupdate pengetahuan nilai masa depan potensial untuk itu harus secara hati-hati distrukturisasi/disusun. Penyimpanan pengetahuan bergantung pada penggunaan berbagai hal/ bermacam-macam media penyimpanan organisasional.

Posted in Personal Assignment | Leave a comment

Personal Assignment 2

Case 1 Daimler Chrysler
1. Masalah yang dihadapi dalam penggabungan baik di tingkat top, middle maupun low.
Jawab:
Masalah tersebut bermula dari penggabungan kedua perusahaan tersebut dimana diantara kedua perusahaan tersebut berbeda dalam hal gaya manajemennya. Di mana Daimler menerapkan gaya manajemen Jerman sedangkan Chrysler menerapkan gaya manajemen Amerika sehingga terjadi ketidaksinambungan dalam penerapan manajemen bersama.
Dalam low management terdapatnya budaya kerja pada karyawan yang berbeda walaupun mereka sama-sama merupakan industri otomotif. Masalah pada middle dan top berhubungan dengan cara mereka untuk rapat dimana kebiasaan di Jerman berbeda dengan kebiasaan Amerika. Juga dalam penentuan kantor pusat apakah ada di Stuttgart atau Detroit.

2. Yang melatarbelakangi hal diatas bisa terjadi.
Jawab:
Yang melatarbelakangi lebih pada perbedaan habitual dan budaya dari kedua perusahaan seperti yang dijelaskan pada nomor diatas bahwa Daimler membawa budaya Jermannya dan Chrysler membawa budaya Amerikanya yang masing-masing sangat kental.

3. Strategi untuk mengatasinya.
Jawab:
Semestinya dibuat sebuah standar umum atau MoU antara kedua belah perusahaan sebelum di merger how to run perusahaan tersebut nantinya setelah di merger. Juga diterapkannya standar mutu organisasi yang berstandar pada aturan ISO untuk skala perusahaan level internasional

Case 2 Beer Green Mengamuk
1. Apa masalah yang terjadi antara pihak hotel dan pelanggannya tersebut?
Jawab:
Masalah sebenarnya adalah miss-communication antara pihak hotel dalam ini pelayan pengganti, pelayan tetap, kepala rumah tangga hingga asisten manager hotel pada pelanggannya dalam hal ini Tuan S. Berman. Tuan Berman menginginkan sabun-sabun compliement dari hotel agar disingkirkan karena dia membawa sabun sendiri, tapi rupanya karena kurangnya penataan informasi yang baik dan komunikasi yang baik antar staff dan pelayan di hotel tersebut menjadikan ketika pelayan pengganti di ganti oleh pelayan tetap, Tuan Berman tetap mendapati hal yang tidak diinginkannya.

2. Asumsikan informasi tersebut sampai dalam bentuk potongan sesuai dengan email yang dituju. Apa kesalahan orang-orang dalam hierarki tersebut?
Jawab:
Kesalahan terjadi pada kurang terorganisasinya penyampaian informasi dalam hotel tersebut antar para pelayan baik pelayan tetap maupun pelayan pengganti. Hal tersebut dapat dihindari jika terjadi koordinasi antara pelayan tetap Dotty kepada pelayan pengganti Katty sehingga permintaan awal Tuan Berman mengenai sabun-sabun yang disingkirkan menjadi bias kembali ketika terjadi pergantian pelayan.

3. Apa solusi yang anda tawarkan agar permasalahan serupa tidak terjadi lagi.
Jawab:
Hotel dapat membuat sistem khusus yang mencatat perilaku atau kebiasaan dari pelanggan hotelnya atau dapat juga pelayan tetap mencatat perilaku khusus pelanggan agar jika dia cuti atau berhalangan tidak masuk kerja, perilaku pelanggan tersebut dapat menjadi catatan tersendiri bagi pelayan subtitusi sehingga tercipta koordinasi yang baik antar pelayan dan tentu saja memuaskan pelanggan pada akhirnya nanti.

Case 3 Taco
1. Apa pandangan Taco tentang KM?
Jawab:
Pandangan Taco atas KM begitu sangat penting. Dapat dilihat dari didirikannya training center oleh Taco yang digunakan untuk melatih dan mendidik para karyawan Taco sehingga mereka bertambah skillnya sehingga dapat menjadi modal dasar bagi Taco dalam mengeksplor ide-ide atau pemikiran para karyawannya sebagai ‘knowledge’ bagi dia dalam mengembangkan usahanya ke depan nantinya.

2. Harapan Taco dengan mengadakan pelatihan-pelatihan tersebut?
Jawab:
Taco berharap dengan diadakannya pelatihan-pelatihan tersebut, menghasilkan karyawan-karyawan yang telatih dan terampil dalam mengelola perusahaan Taco nantinya. Sehingga memunculkan ide-ide atau inovasi-inovasi baru dalam rangka dapat terus eksis dari gempuran usaha sejenis yang sama dengan usaha Taco.

3. Jika dalam posisi JH. White akankan saya melakukan hal yang sama atau ada strategi lain?
Jawab:
Tentu saja akan melakukan hal yang sama, dikarenakan hal yang dilakukan oleh White merupakan hal yang bagus yang memiliki tujuan dalam memajukan perusahaan dan telah berhasil adanya. Pelatihan keterampilan karyawan selain memperkaya skill juga digunakan sebagai ajang solidaritas antar karyawan sehingga mereka memiliki semangat kerja yang kompak satu sama lain dalam membesarkan perusahaan.

4. Pendapat tentang strategi Taco dimasa krisis?
Jawab:
Merupakan strategi yang sangat berani. Menjadi gebrakan baru dalam memunculkan sebuah knowledge dari dalam perusahaan dia sendiri dengan membuat pelatihan terhadap para karyawannya sehingga perusahaannya bisa survive dalam masa krisis tersebut dan perusahaannya menjadi lebih maju.

5. Apa hal penting yang bisa dipelajari?
Jawab:
Bahwa dengan peningkatan skill para karyawan menjadi sebuah investasi yang begitu berharga dalam sebuah perusahaan. Transfer knowledge merupakan inti dari pelatihan tersebut. Knowledge-knowledge yang di terima oleh para pekerja selanjutnya dapat mereka kembangkan menjadi ide-ide yang cemerlang yang mereka sumbangsihkan untuk kemajuan perusahaan nantinya.

Posted in Personal Assignment | Leave a comment

Personal Assignment 1

Pada case pertama kurang lebih dapat diterjemahkan sebagai berikut.
Saatchi & Saatchi
Pada Desember 1994, sebagai akibat dari tekanan yang berkelanjutan dari pemegang saham utama, Maurice Saatchi dipecat dari jabatannya sebagai ketua perusahaan. Saatchi, tokoh yang kontroversial, telah mendirikan dan mengelola perusahaan. Pemecatannya dimaksudkan untuk mencegah penurunan tajam lebih lanjut dalam harga saham perusahaan, dan itu disambut dengan antusiasme awal.
Namun, konsekuensinya yang fatal. Maurice Saatchi segera membentuk perusahaan baru, terus untuk berdagang di bawah nama Saatchi, dan merekrut banyak karyawan yang paling kreatif dari perusahaan yang lama. Karena sangat besar ini kehilangan modal intelektual, CORDIANT, perusahaan yang berhasil Saatchi & Saatchi, kehilangan rekening pelanggan senilai lebih dari £ 50 juta dalam hitungan minggu. Harga saham jatuh oleh ketiga lebih lanjut dalam enam bulan berikutnya.

Pembahasan:
Di awal dapat dijelaskan sebagai pengetahuan bahwa Saatchi & Saatchi merupakan sebuah perusahaan global advertising agency.
Pada kasus tersebut penekanan knowledgenya adalah pada pemecatan Maurice Saatchi sebagai ketua perusahaan merupakan kesalahan yang besar. Pada awalnya perusahaan mengalami penurunan harga saham di London Stock Exchange untuk mengurangi koreksi tajam terhadap penurunan tersebut, para pemegang saham memberhentikan Maurice Saatchi sebagai leader dari perusahaan tersebut dan disambut baik di lantai bursa pada awalnya. Hal tersebut menjadi antiklimaks ketika Maurice mendirikan perusahaan tandingan yang sama dengan mengambil karyawan-karyawan di perusahaan lama yang kreatif.
Kesalahan dari perubahan perusahaan tentunya pada pemecatan Maurice tersebut merupakan langkah gegabah demi keuntungan sementara pada awalnya di lantai bursa tetapi implikasi setelahnya sungguh sangat merugikan bagi perusahaan itu sendiri.
Pembelajaran yang dapat diperoleh dari kasus di atas adalah bahwa tidak selalu kesalahan ada pada top leader pada perusahaan tersebut. Bursa saham hanya menggambarkan tingkat kepercayaan dan aksi ambil untung para investor terhadap suatu perusahaan. Bisa menjadi tolok ukur kredibilitas suatu perusahaan dapat juga tidak jika para investor sebenarnya hanya menaruh ‘hot money’ mereka disana. Kinerja dan loyalitas serta kreativitas dari people merupakan kunci utama dari maju tidaknya suatu perusahaan. Jika pandai-pandai mengolah dan mengatur people itu sebagai sumber daya yang berkualitas tentu saja mendorong pula kemajuan perusahaan. Kesempatan untuk memperbaiki adalah sebuah keniscayaan untuk menjadi lebih baik.

Pada case kedua dapat diterjemahkan kurang lebih sebagai berikut.
Bahaya kehilangan pengetahuan ketika para pekerja kunci ini sama sekali tidak terbatas secara tradisional pada industri kreatif seperti periklanan, desain atau hiburan. Salah satu contoh adalah gerakan dramatis Josh Ignacio Upez, kepala pembelian di GENERAL MOTORS, untuk VOLKSWAGEN.
Langkah ini merupakan subyek perdebatan yang panjang. GENERAL MOTORS awalnya dibuat besar tuntutan untuk kerusakan, menyatakan bahwa dokumen atau file komputer telah dipindahkan secara ilegal. Namun, sengketa ini adalah terhalang oleh kenyataan bahwa di sini juga, kehilangan karyawan kunci diikuti oleh eksodus seluruh kelompok manajer terampil. Aset intelektual Uncoded nilai tak terhitung yang dibawa di kepala para pemberontak, dan tidak dapat ditarik kembali hilang untuk General Motors.

Pembahasan:
Penekanan knowledge pada kasus diatas adalah bahwa para pekerja kunci yg memegang rahasia atau pengetahuan kunci pada suatu perusahaan seharusnya diberikan suatu sistem peringatan tentang data-data penting mengenai rahasia suatu perusahaan agar tidak ceroboh atau sembarangan dalam mengelola data-data tersebut apalagi membocorkannya atau sengaja memberitahukan rahasia-rahasia perusahaan tersebut pada perusahaan lain yang notabene sebagai perusahaan saingan yang bergerak di bidang usaha yang sejenis. Dalam hal ini dapat dilihat pada apa yang dilakukan oleh Upez ketika dia berpindah dari GM ke VW. Dia menggunakan knowledge resource yang berupa data-data kunci dari GM untuk diterapkan pada VW sehingga menimbulkan kontroversi di dalamnya.
Kesalahan perubahan perusahaan adalah tidak terdapatnya sistem atau peringatan atau rule terhadap karyawannya yang memegang data kunci penting perusahaan tersebut, ketika dia berpindah perusahaan terutama pada perusahaan yang sejenis sehingga karyawan tersebut dapat membocorkan data penting perusahaan lama.
Pembelajaran yang dapat diperoleh adalah seharusnya setiap perusahaan memiliki sebuah sistem dan aturan yang mengikat dan melarang para karyawannya yang memegang data-data kunci ketika dia resign dan berpindah ke perusahaan lain yang sejenis. Dalam artian jika seorang karyawan itu resign, maka dia hanya dapat berpindah ke perusahaan lain tetapi tidak sejenis atau yang tidak bergerak dalam bidang yang sama. Setelah dalam jangka waktu 4-5 tahun dari waktu ketika dia resign dari perusahaan lamanya, karyawan tersebut dapat bebas bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dengan perusahaan lamanya dulu.
Juga setiap perusahaan membuat sistem yang berbeda dengan perusahaan saingan yang sejenis sehingga ketika karyawannya berpindah ke perusahaan saingan tersebut, dia tidak dapat mengimplementasikan sistem di perusahaan lama ke perusahaan baru tempat dia bekerja.

Posted in Personal Assignment | Leave a comment

PENGARUH KNOWLEDGE MANAGEMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN: STUDI KASUS DEPARTEMEN FRONT OFFICE SURABAYA PLAZA HOTEL

Diambil dari tautan http://elmurobbie.files.wordpress.com/2009/02/pengaruh-knowledge-management-terhadap-kinerja.pdf

Hotel sebagai salah satu industri jasa yang menyediakan jasa penginapan mengalami perkembangan
yang sangat pesat, sehingga timbul banyak persaingan dalam industri ini. Di masa krisis yang
melanda seperti saat ini, banyak pihak yang menyadari adanya tuntutan untuk memiliki kemampuan
dalam membuat rencana pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

Dalam upaya pengembangan ini, pihak manajemen khususnya di bidang jasa seperti hotel dapat
melakukan perbaikan ke dalam, yaitu dengan melakukan performance appraisal. Menurut pendapat
Rivai (2005) evaluasi kinerja (performance evaluation) yang dikenal juga dengan istilah penilaian kerja
(performance appraisal), performance rating, performance assessment, employee evaluation, merit,
rating, efficiency rating, service rating, pada dasarnya merupakan proses yang digunakan
perusahaan untuk mengevaluasi job performance. Jika dikerjakan dengan benar, hal ini akan
memberikan manfaat yang penting bagi karyawan, departemen sumber daya manusia, maupun bagi
hotel itu sendiri.

Lebih lanjut kinerja karyawan akan mencapai hasil yang lebih maksimal apabila didukung dengan
knowledge yang dimiliki. Setiap karyawan diharapkan dapat terus menggali pengetahuannya dan tidak
hanya bergantung atau terpaku pada sistem yang ada. Sehingga dapat dikatakan bahwa setiap karyawan
mempunyai peran di dalam meningkatkan perusahaannya.

Menyadari adanya fenomena tersebut maka Surabaya Plaza Hotel melakukan suatu gebrakan
dengan menerapkan knowledge management (KM) pada karyawannya. Berdasarkan penuturan Anshori
(2004) selaku General Manager SPH, knowledge management yang diterapkan pada Surabaya Plaza
Hotel terbagi menjadi 2 yaitu, tacit knowledge dan explicit knowledge. Yang pertama adalah pengetahuan
individu yang didapat dari pengalaman keseharian, yang sulit diduplikasikan dan diajarkan
kepada orang lain dimana penulis mengkategorikan dalam bentuk pengetahuan individu atau personal knowledge. Yang kedua, pengetahuan yang bisa ditransformasikan antar individu sehingga lebih
mudah dideskripsikan ke dalam dokumen, praktik, pelatihan dan lain-lain dimana penulis mengkategorikan
dalam bentuk job procedure, dan technology.

Pada akhirnya suatu sistem manajemen baru seperti knowledge management tentunya membutuhkan
proses yang cukup lama untuk penyesuaiannya, sehingga dibutuhkan metode-metode yang kooperatif
agar dapat membantu kelancaran sistem tersebut. Surabaya Plaza Hotel sendiri telah menjalankan
sistem ini sejak pertengahan juni 2002 lalu, walaupun ada hambatan dan kesulitan yang dihadapi
namun pasti ada hasil yang telah diraih oleh pihak manajemen sendiri.

Kesimpulan
1. Pihak hotel seharusnya secara berkesinmabungan mengadakan peningkatan kualitas SDM dengan training dan bimbingan teknis agar tercipta SDM yang memiliki skill yg lebih.
2. Pemberian reward and punishment terhadap karyawan hotel sehingga meningkatkan dedikasi mereka terhadap perusahaan.

Posted in Knowledge Management Case | Leave a comment

Kasus Etika Bisnis Perusahaan

diambil dari tautan http://insidewinme.blogspot.com/2007/12/kasus-etika-bisnis-perusahaan.html

Kasus manipulasi laporan keuangan

Manipulasi laporan keuangan PT KAI

Dalam kasus tersebut, terdeteksi adanya kecurangan dalam penyajian laporan keuangan. Ini merupakan suatu bentuk penipuan yang dapat menyesatkan investor dan stakeholder lainnya. Kasus ini juga berkaitan dengan masalah pelanggaran kode etik profesi akuntansi.

Skandal Enron, Worldcom dan perusahaan-perusahaan besar di AS

Worldcom terlibat rekayasa laporan keuangan milyaran dollar AS. Dalam pembukuannya Worldcom mengumumkan laba sebesar USD 3,8 milyar antara Januari 2001 dan Maret 2002. Hal itu bisa terjadi karena rekayasa akuntansi.

Penipuan ini telah menenggelamkan kepercayaan investor terhadap korporasi AS dan menyebabkan harga saham dunia menurun serentak di akhir Juni 2002. Dalam perkembangannya, Scott Sullifan (CFO) dituduh telah melakukan tindakan kriminal di bidang keuangan dengan kemungkinan hukuman 10 tahun penjara. Pada saat itu, para investor memilih untuk menghentikan atau mengurangi aktivitasnya di bursa saham.

Kasus Product Recall

Kasus Tylenol Johnson & Johnson

Kasus penarikan Tylenol oleh Johnson & Johnson dapat dilihat sebagai bagian dari etika perusahaan yang menjunjung tinggi keselamatan konsumen di atas segalanga, termasuk keuntungan perusahaan. Johnson & Johnson segera mengambil tindakan intuk mengatasi masalahnya. Dengan bertindak cepat dan melindungi kepentingan konsumennya, berarti perusahaan telah menjaga trust- nya.

Kasus obat anti nyamuk Hit

Pada kasus Hit, meskipun perusahaan telah meminta maaf dan berjanji untuk menarik produknya, ada kesan permintaan maaf itu klise. Penarikan produk yang kandungannya bisa menyebabkan kanker tersebut terkesan tidak sungguh-sungguh dilakukan. Produk berbahaya itu masih beredar di pasaran.

Kasus Baterai laptop Dell

Dell akhirnya memutuskan untuk menarik dan mengganti baterai laptop yang bermasalah dengan biaya USD 4,1 juta. Adanya video clip yang menggambarkan bagaimana sebuah note book Dell meledak yang telah beredar di internet membuat perusahaan harus bergerak cepat mengatasi masalah tersebut.

Dari ketiga kasus di atas, Hit merupakan contoh yang kurang baik dalam menangani masalahnya. Paradigma yang benar yaitu seharusnya perusahaan memperhatikan adanya hubungan sinergi antara etika dan laba. Di era kompetisi yang ketat ini, reputasi baik merupakan sebuah competitive advantage yang harus dipertahankan. Dalam jangka panjang, apabila perusahaan meletakkan keselamatan konsumen di atas kepentingan perusahaan maka akan berbuah keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan.

Dugaan penggelapan pajak

IM3 diduga melakukan penggelapan pajak

dengan cara memanipulasi Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai ( SPT Masa PPN) ke kantor pajak untuk tahun buku Desember 2001 dan Desember 2002. Jika pajak masukan lebih besar dari pajak keluaran, dapat direstitusi atau ditarik kembali. Karena itu, IM3 melakukan restitusi sebesar Rp 65,7 miliar.

750 penanam modal asing (PMA) terindikasi tidak membayar pajak dengan cara melaporkan rugi selama lima tahun terakhir secara berturut-turut. Dalam kasus ini terungkap bahwa pihak manajemen berkonspirasi dengan para pejabat tinggi negara dan otoritas terkait dalam melakukan penipuan akuntansi.

Manajemen juga melakukan konspirasi dengan auditor dari kantor akuntan publik dalam melakukan manipulasi laba yang menguntungkan dirinya dan korporasi, sehingga merugikan banyak pihak dan pemerintah. Kemungkinan telah terjadi mekanisme penyuapan (bribery) dalam kasus tersebut.

Pihak pemerintah dan DPR perlu segera membentuk tim auditor independen yang kompeten dan kredibel untuk melakukan audit investigatif atau audit forensik untuk membedah laporan keuangan dari 750 PMA yang tidak membayar pajak. Korporasi multinasional yang secara sengaja terbukti tidak memenuhi kewajiban ekonomi, hukum, dan sosialnya bisa dicabut izin operasinya dan dilarang beroperasi di negara berkembang.

Etika terhadap komunitas masyarakat
Tindakan Kejahatan Korporasi PT. Lapindo Brantas (Terhadap Masyarakat dan Lingkungan Hidup di Sidoarjo, Jawa Timur)

Telah satu bulan lebih sejak terjadinya kebocoran gas di areal eksplorasi gas PT. Lapindo Brantas (Lapindo) di Desa Ronokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Kebocoran gas tersebut berupa semburan asap putih dari rekahan tanah, membumbung tinggi sekitar 10 meter.

Semburan gas tersebut disertai keluarnya cairan lumpur dan meluber ke lahan warga. tak kurang 10 pabrik harus tutup, 90 hektar sawah dan pemukiman penduduk tak bisa digunakan dan ditempati lagi, demikian juga dengan tambak-tambak bandeng, belum lagi jalan tol Surabaya-Gempol yang harus ditutup karena semua tergenang lumpur panas.

Perusahaan terkesan lebih mengutamakan penyelamatan asset-asetnya daripada mengatasi soal lingkungan dan social yang ditimbulkan. Namun Lapindo Brantas akhirnya sepakat untuk membayarkan tuntutan ganti rugi kepada warga korban banjir Lumpur Porong, Sidoarjo. Lapindo akan membayar Rp2,5 juta per meter persegi untuk tanah pekarangan beserta bangunan rumah, dan Rp120.000 per meter persegi untuk sawah yang terendam lumpur.

Etika terhadap buruh dan pekerja

BenQ, Kasus Pailit Dalam Ekonomi Global

Merjer bisnis telepon genggam perusahaan BenQ dan Siemens menjadi BenQ-Mobile awalnya bagai angin harapan, terutama bagi para pekerja pabrik di Jerman. Namun karena penjualan tidak menunjang dan banyak produk yang dipulangkan oleh pembelinya karena bermasalah, akibatnya dua pabrik BenQ, di Meksiko dan Taiwan, terpaksa ditutup. Karena itu BenQ melakukan restrukturisasi dan mem-PHK sejumlah pekerja.Hal ini sangat merugikan pihak buruh dan karyawan. Para pekerja merasa hanya dijadikan bahan mainan perusahaan yang tidak serius.

Kesimpulan:

Dari pembahasan di atas kita tahu bahwa petilaku etis dan kepercayaan (trust) dapat mempengaruhi operasi perusahaan. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

  1. Berkaca dari beberapa contoh kasus di atas, kita dapat melihat etika dan bisnis sebagai dua hal yang berbeda. Memang, beretika dalam berbisnis tidak akan memberikan keuntungan dengan segera, karena itu para pelaku bisnis harus belajar untuk melihat prospek jangka panjang.

  2. Keunci utama kesuksesan bisnis adalah reputasinya sebagai pengusaha yang memegang teguh integritas dan kepercayaan pihak lain.

  3. Kemajuan teknologi informasi khususnya internet telah menambah kompleksitas kegiatan “public relation” dan “crisis management” perusahaan.

  4. Product recall dapat dilihat sebagai bagian dari etika perusahaan yang menjunjung tinggi keselamatan konsumen. Dalam jangka panjang, etika semacam itu justru akan menguntungkan perusahaan.

  5. Perilaku tidak etis khususnya yang berkaitan dengan skandal keuangan berimbas pada menurunnya aktivitas dan kepercayaan investor terhadap bursa saham dunia yang mengakibatkan jatuhnya harga-harga saham.

  6. Sanksi hukuman di Indonesia masih lemah jika dibandingkan dengan sanksi hukuman di AS. Di Amerika, pelaku tindakan criminal di bidang keuangan dikenai sanksi hukuman 10 tahun penjara sedangkan di Indonesia hanya diberi sanksi teguran atau pencabutan izin praktek Para pelaku bisnis dan profesi akuntansi harus mempertimbangkan standar etika demi kebaikan dan keberlangsungan usaha dalam jangka panjang.

Saran:

Para pelaku bisnis dan profesi akuntansi harus mempertimbangkan standar etika demi kebaikan dan keberlangsungan usaha dalam jangka panjang.

Posted in Knowledge Management Case | 1 Comment